Saya membentangkan koran Republika
hari ini di atas kasur saya dan menunjuk pada sebuah gambar. Gambar itu
menggambarkan suasana di dalam sebuah mall di India. Beberapa pengunjung mall d
sebuah pojok toko mas, beberapa pengunjung yang berlalu lalang dan beberapa SPG
mall yang terlihat mengerjakan urusan mereka. Saya berkata pada adik saya, "Di India kemana pun lo berjalan
ketemunya orang-orang yang manis-manis....asik yah, hehehehe...". Adik
saya sepertinya sepakat dan menunjukan cengirannya...saya bilang lagi sama dia "Iya, orang-orang itu mukanya kaya lo
semua...", karena menurut saya, adik saya itu mukanya mirip orang
India. Mungkin juga dia sepakat dan nyengir karena dibilang manis, hehehehe....
Tapi sama ga sih pendapat saya ini
dengan penduduk asli di India...bahwa orang-orang mereka manis-manis...hehehe.
Terlalu sering melihat fakta itu bisa saja membuat mata dan fikiran
orang-orang India berpendapat yang berbeda dengan saya. Di tempat yang berbeda
saya teringat pembicaraan saya dengan salah satu staf koran Republika tempat
saya bekerja. Kebetulan saya bekerja di sebuah lembaga filantropi yang berada
di wilayah koran swasta tersebut. Karyawan tersebut bilang kepada saya "Mbak ada gak sih orang kaya yang
datang ke tempat mbak dan berbicara seperti ini " Mbak saya bingung nih mau menginvestasikan dana, saya sudah kebanyakan
uang?", hehehe..."Belum ada bu, hehehe", saya menjawab. Lama-lama
pembicaraan pun beralih menjadi seputar orang orang kaya. Singkat cerita kami
sepakat bahwa orang-orang kaya yang benar-benar kaya sudah tidak perduli dengan
merek-merek barang yang mereka pakai, bisa saja mereka membeli pakaian mereka
di pasar-pasar tradisional dengan seharga sepuluh ribu rupiah kerena mereka
telah kehilangan minat berbelanja barang-barang mahal. Terakhir pembicaraan
kami bersyukur bahwa kami terlahir sebagai orang biasa-biasa saja yang belum
kehilangan minat pada hal-hal yang kami anggap istimewa :)
Cerita ini lucu sekali menurut
saya...banyak hal yang dapat kita jadikan hikmah. Orang-orang kaya bingung mencari kenikmatan
hidup apalagi dengan segala yang telah mereka miliki. Saya bilang bahwa mereka
seharusnya tidak berada dalam posisi itu lagi...tapi bagaimana sebesar-besarnya
membahagiakan orang lain.
Terlepas dari cerita orang-orang kaya barusan...menurut saya...apapun yang sering kita temui dapat menimbulkan kejenuhan bila kita tidak pandai-pandai bersyukur dan kembali pada tujuan hidup kita semula.
Orang-orang India, Orang-orang Asia,
Orang-orang Eropa, Orang-orang Indonesia, bahkan orang-orang Afrika…memiliki
taste mereka sendiri-sendiri, terkadang rumput di halaman tetangga terlihat
lebih hijau dari rumput di perkarangan pribadi….”Saya jadi pengen ke India…hehehe, bercanda dink*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar