Rabu, 15 Mei 2013

Rumput Tetangga



Saya membentangkan koran Republika hari ini di atas kasur saya dan menunjuk pada sebuah gambar. Gambar itu menggambarkan suasana di dalam sebuah mall di India. Beberapa pengunjung mall d sebuah pojok toko mas, beberapa pengunjung yang berlalu lalang dan beberapa SPG mall yang terlihat mengerjakan urusan mereka. Saya berkata pada adik saya, "Di India kemana pun lo berjalan ketemunya orang-orang yang manis-manis....asik yah, hehehehe...". Adik saya sepertinya sepakat dan menunjukan cengirannya...saya bilang lagi sama dia "Iya, orang-orang itu mukanya kaya lo semua...", karena menurut saya, adik saya itu mukanya mirip orang India. Mungkin juga dia sepakat dan nyengir karena dibilang manis, hehehehe....

Tapi sama ga sih pendapat saya ini dengan penduduk asli di India...bahwa orang-orang mereka manis-manis...hehehe. Terlalu sering  melihat fakta itu bisa saja membuat mata dan fikiran orang-orang India berpendapat yang berbeda dengan saya. Di tempat yang berbeda saya teringat pembicaraan saya dengan salah satu staf koran Republika tempat saya bekerja. Kebetulan saya bekerja di sebuah lembaga filantropi yang berada di wilayah koran swasta tersebut. Karyawan tersebut bilang kepada saya "Mbak ada gak sih orang kaya yang datang ke tempat mbak dan berbicara seperti ini " Mbak saya bingung nih mau menginvestasikan dana, saya sudah kebanyakan uang?", hehehe..."Belum ada bu, hehehe", saya menjawab. Lama-lama pembicaraan pun beralih menjadi seputar orang orang kaya. Singkat cerita kami sepakat bahwa orang-orang kaya yang benar-benar kaya sudah tidak perduli dengan merek-merek barang yang mereka pakai, bisa saja mereka membeli pakaian mereka di pasar-pasar tradisional dengan seharga sepuluh ribu rupiah kerena mereka telah kehilangan minat berbelanja barang-barang mahal. Terakhir pembicaraan kami bersyukur bahwa kami terlahir sebagai orang biasa-biasa saja yang belum kehilangan minat pada hal-hal yang kami anggap istimewa :)
 
Cerita ini lucu sekali menurut saya...banyak hal yang dapat kita jadikan hikmah. Orang-orang kaya bingung mencari kenikmatan hidup apalagi dengan segala yang telah mereka miliki. Saya bilang bahwa mereka seharusnya tidak berada dalam posisi itu lagi...tapi bagaimana sebesar-besarnya membahagiakan orang lain.

Terlepas dari cerita orang-orang kaya barusan...menurut saya...apapun yang sering kita temui dapat menimbulkan kejenuhan bila kita tidak pandai-pandai bersyukur dan kembali pada tujuan hidup kita semula.

Orang-orang India, Orang-orang Asia, Orang-orang Eropa, Orang-orang Indonesia, bahkan orang-orang Afrika…memiliki taste mereka sendiri-sendiri, terkadang rumput di halaman tetangga terlihat lebih hijau dari rumput di perkarangan pribadi….”Saya jadi pengen ke India…hehehe, bercanda dink*









Tidak ada komentar:

Posting Komentar